Di Duga Kurang Persiapan Pihak Bank Proses Pembagian Kartu PKH Di Pandeglang Kacau, Warga Pingsan

Pandeglang – Globalmediatama.com, Proses pembagian kartu ATM Bank Mandiri untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di kabupaten Pandeglang Pihak bank mandiri Kurang siap seperti di Kecamatan Labuan ricuh dan terpaksa dihentikan, Senin (25/8/2025). Kekacauan terjadi akibat antrean warga tidak terkendali hingga menimbulkan korban pingsan.

Berdasarkan pantauan, hingga menjelang magrib ribuan warga masih mengantre di Kantor Kecamatan Labuan. Banyak warga kecewa karena sudah menunggu sejak pagi namun akhirnya pulang tanpa kepastian. “Saya sudah di sini dari jam setengah delapan pagi. Pas balik setelah salat dan makan siang, nama saya malah diselang orang lain. Eh, malah disuruh pulang karena kondisi kacau,” keluh salah satu KPM.

Koordinator PKH Kecamatan Labuan, Herawati, membenarkan penghentian proses tersebut. Menurutnya, warga tidak mematuhi jadwal sesuai undangan sehingga suasana sulit dikendalikan. “Kami hentikan karena warga sulit diatur, semua merangsek masuk. Padahal setiap desa sudah ada jadwalnya,” jelasnya. Ia menambahkan, hanya empat desa yang bisa melanjutkan, yakni Kalang Anyar, Banyu Biru, Cigondang, dan Caringin. Sementara lima desa lain diminta pulang menunggu informasi lanjutan.

Koordinator PKH Kabupaten Pandeglang, Sulaeman Apandi, menilai penentuan lokasi di kantor kecamatan menjadi penyebab utama ricuh. “Penentuan lokasi ini murni keputusan Bank Mandiri dengan alasan efektivitas. Tapi kenyataannya malah chaos. Bahkan ada KPM asal Cigondang yang pingsan, di Cibaliung ada yang melahirkan. Kami sejak awal menyarankan agar pembagian dilakukan di desa masing-masing,” bebernya.

Apandi juga menyoroti minimnya dukungan pengamanan dan fasilitas kesehatan. “Tim kesehatan tidak ada, keamanan hanya satu anggota Brimob. Lalu lintas pun macet. Semoga ini jadi evaluasi agar tidak terulang,” tegasnya.

Sementara itu, Iqbal selaku PIC Bank Mandiri di lokasi mengaku tidak mengetahui detail teknis terkait penentuan tempat maupun fasilitas pendukung. “Soal alasan lokasi, tim kesehatan, dan teknis lainnya saya tidak tahu. Saya hanya PIC di sini. Untuk keamanan memang ada satu anggota Brimob Polda,” ujarnya singkat.

(*/De)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *